Minggu, 20 Juni 2010

proposal ritel

BAB I

PENDAHULUAN

Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar dan toko di Indonesia sangat tinggi,bahkan tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.Penyebabnya, jumlah penduduk yang besar serta mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dan indeks kepercayaan konsumen. Tahun 2006, pertumbuhan ritel (pasar dan toko) di Indonesia adalah sebesar 14,3 persen. Jumlah itu dilihat dari total pertumbuhan pasar modern dan tradisional yang meningkat dari 1,79 unit menjadi 1,85 unit. Sementara untuk pertumbuhan tahun 2004 dan 2005, sebesar 13,8 persen dan 17,7 persen. Sedangkan pada tahun 2008 Volume ritel Indonesia mencapai 70 triliun rupiah. Secara persentase, pertumbuhan pasar dan toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pasar dan toko tradisional, yaitu toko modern tumbuh 14 persen,sedangkan toko tradisional hanya 3 persen. Namun, dalam hitungan jumlah, toko tradisional jumlahnya masih lebih banyak, yaitu 58.855 unit, sementara toko modern hanya 1.061 unit. Pertumbuhan ritel di Indonesia sangat cepat, baik pasar dan toko tradisional maupun yang modern, kedua-duanya sama-sama tumbuh. Pertumbuhan ritel di Indonesia yang sampai dua digit, bahkan lebih besar dari pertumbuhan rata-rata ritel negara Asia yang hanya 7 persen. Bisnis ritel adalah bisnis yang tidak akan pernah mati dan bisa dikatakan bisnis yang abadi, karena selama manusia masih hidup mereka pasti butuh makan,bagaimanapun krisis melanda kehidupan,manusia pasti akan berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Dari kenyataan ini, maka kami tertarik untuk membuka suatu usaha ritel yang berbeda dari usaha ritel yang ada pada saat ini. Kami memiliki sebuah konsep baru yang revolusioner yang belum pernah ada. Yang mana konsep yang kami tawarkan sangat menguntungkan produsen maupun konsumen. Keuntungan yang didapat oleh konsumen adalah : 1. Harga dibawah pasaran 2. Bebas macet tanpa antri di kasir 3. Hemat waktu dan uang 4. Cash back / personal discount 5. Program-progaram promosi Keuntungan yang didapat produsen : 1. Bonus perputaran barang dari perushaan 2. Bonus langsung dari konsumen / keuntungan eceran 3. Konsumen yang loyal pada produsen 4. Perputaran barang cepat karena harga murah dan merupakan kebutuhan sehari-hari Pembuatan suatu usaha tidak lepas dari apakah usaha itu layak untuk dijalankan. Untuk itu tentu saja perlu adanya studi kelayakan bisnis. Ada beberapa alasan orang atau lembaga perlu melakukan studi kelayakan bisnis, antara lain: 1. Modal yang dikeluarkan akan tertanam dalam jangka waktu yang panjang. 2. Penanaman modal pada aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil usaha pada waktu yang akan datang. 3. Penanaman modal pada aktiva tetap biasanya berjumlah besar. 4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai penanaman modal pada aktiva tetap tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Studi kelayakan bisnis adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan tentang aspek pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen, SDM, finansial, ekonomi sosial politik, yuridis, dan aspek resiko. Berdasarkan pengertian dari SKB di atas, ada empat aspek yang akan dibahas pada bab – bab berikutnya yaitu: 1. Mitra Kejra 2. Aspek Pasar dan Pemasaran 3. Aspek Produksi dan opersional 4. Aspek Manajemen dan organisasi 5. Aspek Keuagan

BAB II

MITRA KERJA

Dalam usaha ini kami bekerja sama dengan sebuah perusahaan,yang akan mensuply barang-barang harian tersebut, perusahaan ini langsung mengambil barang-barang dari pabrik oleh karena itu kami bisa mendapatkan harga yang lebih rendah / murah. Disini kami juga diberi kemudahan karena barang-barang yang kami pesan lansung diantar kealamat dan apabila stock kami habis,kami tinggal telephone dan barang akan langsung diantar ke alamat. Berikut ini kami berikan sebuah Perbandingan cara penyaluran / distribusi barang ritel biasa dengan konsep yang kami tawarkan sebagai berikut : RITEL BIASA Dari jalur distribusi diatas, kita bisa lihat ritel biasa membutuhkan jalur distribusi yang panjang yang mana disetiap jalur distribusi para distributor akan mengambil keuntungan yang nantinya akan dibebankan pada konsumen,sehingga harga yang sampai kepada konsumen menjadi tinggi / mahal. Menurut statistik biaya distribusi rata-rata perusahaan berskala besar berkisar 60-80 %. Ritel yang kami tawarkan,dengan menggunakan konsep baru yang revolusioner menggunakan jalur distribusi yang singkat,yaitu sebagai berikut : Dengan konsep pendistribusian seperti diatas terjadi penyederhanaan jalur distribusi yang mana keuntungan yang didapat adalah kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah,karena banner store langsung membeli kepada pabrik dalam jumlah besar dan dibayar cash,dan disetiap jalur distriusi distributor tidak akan mengmbil keuntungan. Keuntungan- keuntungan yang diberikan perusahaan adalah sebagai berikut : KOMISI PENJUALAN DARI PERUSAHAAN VOLUME SALES PERSENTASE 0-25.000.000 0 % 25.000.000 – 100.000.000 2 % 100.000.000 – 150.000.000 2.5 % > 150.000.000 3 % Tabel diatas adalah keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemilik Distribotor Point dari perputaran barang, perhitungannya adalah perbulan. Kalau di ritel biasa keuntungan hanya didapat dari penjualan barang saja,disinilah letak perbedaan yang mendasar usaha ritel yang kami tawarkan, selain kita mendapat untung dari penjualan barang dari jumlah barang yang berhasil dijual kita juga mendapatkan kentungan.

BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Estimasi wilayah permintaan Setelah kami melakukan survei diberbagai tempat dillingkungan kampus UNP, ternyata yang membuka usaha seperti konsep yang kami tawarkan belum ada karena ini adalah konsep yang benar-benar baru.

2. Daya beli Dari beberapa survey terhadap konsumen, maka minat akan usaha yang akan dijalankan ini cukup besar sekali,ini sangat wajar sekali karena barang-barang yang kami jual adalah kebutuhan harian, kami bisa menganalogikan kebutuhan mahasiswa akan mie instan, keperluan mandi dan barang-barang kebutuhan harian lainnya sangat tinggi sekali, apa lagi harga yang kami tawarkan sangat murah sekali, konsumen juga diuntungkan karena pembelanjaan mereka diakumulasikan sehinggan nantinya mereka akan mendapatkan bonus dari pembelanjaan mereka sendiri.

3. Persaingan Merupakan suatau kegiatan dalam merebut konsumen, baik konsumen yang potensial maupun konsumen yang aktual. Persaingan itu timbul karena cukup banyaknya pengusaha ritel diluar kampus UNP. Kami sangat yakin sekali akan banyak konsumen yang beralih kepada kami,alasannya adalah :

a) Harga yang kami tawarkan dibawah harga pasaran

b) Kami tidak menganggap konsumen sebagai target pasar,tapi konsumen adalah mitra kerja kami

c) Pembelanjaan diatas 500.000,- bisa diantar kealamat

d) Adanya pencatatan pembelanjaan konsumen dengan komputerisasi dan pembelanjaan inilah yang akan diakumulasikan e) Hukum akumulasi tanpa batas waktu

4. Progaram Pemasaran

A.Produk Produk yang kami tawarkan adalah produk yang sudah dikenal baik oleh mansyarakat,karena perusahaan kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia,seperti Indofood,Unilever,Wings,Nestle dan perusahaan-perusahaan rokok diantaranya Putera Sampoerna.

B. Harga Perbandingan Harga Distributor Point Dengan Harga Riil Dipasaran Mojokerto No Jenis barang Satuan Distributorpoint Foodmart Alfamart Indomart

1 Sabun cuci Rinso 900 gr 11.812 14.650 14.450 15.650

2 Mie instan Sedap Bungkus 915 1.100 1.100 1.050

3 Shampo Sunsilk 90 ml 5.055 6.075 6.250 6.200

4 Sabun mandi Lifebouy Batang 85 gr 1.650 1.925 1.950 1.825

5 Minyak goreng Bimoli 2 Liter pouch 18.608 25.800 21.500 23.250

6 Teh Sariwangi 1 pack isi 25 2.876 3.650 3.625 6.675

Harga jual produk yang kami tawarkan berbeda disetiap daerah mengikuti harga pasar ritel terendah didaerah tersebut.

5. Analisis SWOT A. Strength ( kekuatan ) •

Dalam hal lokasi : lokasi sangat srategis dan pangsa pasar sangat mendukung keberlangsungan usaha.

B. Dari segi fasilitas :

 kami menyediakan fasilitas antar sampai ketempat bagi pembelanjaan diatas Rp 500.000,-  Personal discount

C. Weakness •

Pada saat launching, diperkirakan total pengunjung masih belum mencapai target, karena usaha belum cukup dikenal oleh konsumen. D. Opportunities • Dilihat dari pesaing yang ada di sekitar tempat usaha, pelayanan jasa yang diberikan kurang memuaskan. Maka kesempatan untuk menarik konsumen lebih besar.

E. Threaths • Dilihat dari bentuk pasar usaha yang akan dijalankan yaitu pasar persaingan sempurna, dimana startegi persaingan yang digunakan adalah diferensiasi harga yang sekaligus menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha ini.

BAB IV

ASPEK PRODUKSI DAN OPERASIONAL

A. Lokasi Dan Tempat Usaha Lokasi tempat usaha kami ini sangat strategis karena terletak ditengah-tengah kampus UNP yaitu didepan RSG FT UNP,yaitu disebuah rumah kos.Disana adalah jalan yang ramai,ini adalah aspek pasar yang sangat bagus.

B. Perencanaan kapasitas Untuk menunjang jalannya usaha ritel ini kami membutuhkan hal-hal sebagai berikut : • Pemesanan barang Rp 10.000.000,- • Satu set komputer Rp 3.000.000,- • Jaringan telpon Rp 1.000.000,- • Satu buah meja Rp 500.000,- • Satu buah kursi Rp 250.000,- • Etalase Rp 1.250.000,- Total Rp 16.000.000,- Pemesanan barang pertama kepada perusahaan adalah sebesar Rp 10.000.000,- setelah itu boleh lebih atau kurang,tergantung kepada kebutuhan.Didalam operasional ritel ini kami juga memerlukan satu set komputer yang berfungsi sebagai alat pencatat belanja dari pelanggan / konsumen yang akan diakumulasi secara langsung,sebuah meja digunakan untuk meja komputer sekaligus untuk keperluan administrasi.satu kursi untuk operator atau pegawai administrasi.etalase sebagai tempat barang-barang dagangan. BAB V ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI Untuk dapat mengembangkan suatu usaha, maka dapat dilakukan suatu cara pengembangan usaha yaitu melalui diversivikasi usaha. Oleh karena itu, dalam merealisasikan diversifikasi usaha tersebut, maka diperlukan manajemen yang handal dalam melaksanakannny. Proses manajemen proyek bisnis ini akan berakhir sampai bisnis selesai dibangun, selanjutnya akan diganti dengan manajemen implementasi bisnis yang akan bekerja secara rutin sampai berkhirnya bisnis, baik oleh karena disesuaikan dengan jadwal lamanya proyek bisnis, maupun karena sebab lain,misalnya bangkrut. Berdasarkan penjelasan tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat diyatakan layak, atau sebaliknya. Demi suksesnya kelangsungan usaha ini, diperlukan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian yang baik dari pihak manajemen. Untuk itu, pihak manajemen yang terlibat dalam lembaga ini dibagi atas beberapa bagian: 1. Manajemen pembangunan proyek Pembangunan proyek ini memerlukan seseorang yang siap untuk melakukan pengawasan terhadap pembangunan proyek tersebut. Tanggung jawab dalam tahap ini berupa:  Pemasangan saluran telepon untuk operasional  Pengkoordinasian fasilitas penunjang seperti jaringan telepon,dan komputer  Perekrutan tenaga kerja untuk opersional usaha ini berupa seorang tenaga administrasi yang juga berperan sebagai kasir 2. Manajemen operasional lembaga. Dalam tahap ini pihak manajemen berfungsi sebagai pelaksana serta pengawas jalannya opersi usaha. Tugas-tugas pihak manajemen adalah:  Menjaga dan mengawasi penerimaan uang setiap hari.  Menekan biaya operasional yang tidak perlu.  Membuat laporan keuangan usaha setiap bulan untuk dilaporkan pada pemilik.  Mengawasi pekerjaan administrsi dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya.  Melakukan kegiatan promosi. Struktur Organisasi

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

1.Perkiraan Penjualan a) Bulanan Asumsi pesimis hanya 20 pelanggan perhari,dalam satu bulan jumlah pelanggan adalah 600 pelanggan. Total pembelanjaan satu orang pelanggan dalam satu bulan adalah 500.000,- 600 x 500.000 = 300.000.000 b) Tahunan Dari asumsi diatas perputarn barang perbulan adalah sebesar 300.000.000,- 300.000.000 x 12 bulan = 3.600.000.000 Jadi omset pertahun adalah 3.600.000.000 2.Biaya Operasional Biaya operasinal yaiu biaya yang menunjang berjalannya usaha ini,diantarnya yaitu : 1. biaya telfon 2. biaya administrasi diperkirakan biaya operasional dalam satu bulan adalah sebesar Rp 1.000.000,- Jadi biaya operasional selama satu tahun adalah : 12 x 1.000.000 = 12.000.000,- 3.Perkiraan Keuntungan Diawal telah kami jelaskan,bahwa kami bekerja sama dengan sebuah perusahaan,yang mana perusahaan akan memberikan bonus setiap perputaran barang, jadi keuntungan yang kami peroleh tidak hanya dari keuntungan eceran tapi juga dari perputaran barang, yang besarnya adalah sebagai berikut :

KOMISI PENJUALAN DARI PERUSAHAAN VOLUME SALES PERSENTASE 0-25.000.000 0 % 25.000.000 – 100.000.000 2 % 100.000.000 – 150.000.000 2.5 % > 150.000.000 3 %

A.KEUNTUNGAN BULANAN

Asumsi pesimis hanya 20 pelanggan perhari,dalam satu bulan jumlah pelanggan adalah 600 pelanggan. Total pembelanjaan satu orang pelanggan dalam satu bulan adalah 500.000,- 600 x 500.000 = 300.000.000,- Jadi keuntungan dalam satu bulan adalah : 300.000.000 x 3 % = Rp 9.000.000,- Dikurangi biaya administrasi / operasional sebesar Rp 1.000.000,- Keuntungan bersih satu bulan adalah : 9.000.000 – 1.000.000 = Rp 8.000.000,-

B. Keuntungan Tahunan Keuntungan selama satu bulan adalah Rp 8.000.000 Dikali jumlah bulan dalam satu tahun yaitu 12 bulan Jadi total keuntungan selama satu tahun adalah : 8.000.000 x 12 = Rp 96.000.000

C. KERUGIAN

Sebagaimana yang telah kami jelaskan diawal,bahwa bisnis ini modalnya kecil tapi bisa menjanjikan keuntungan yang sangat besar,jadi kami yakin dengan konsep yang kami tawarkan ini akan bayak menarik pelanggan sehingga kerugian yang mungkin menimpa usaha ini sangat kecil sekali.

BAB VII

KESIMPULAN

Distribotor point adalah sistem ritel yang menyediakan jasa distribusi dan administrasi dalam bentuk tanpa toko ( non-store format ) dengan basis konsumen pelanggan,konsep utama Distribotor point adalah pendistribusian elemen-elemen bisnis ritel ( finansial,logistik,pemasaran dan pelayanan ) lewat jaringan yang berkembang secara mandiri sehinggan menghasilkan operasi ritel yang efisien dan efektif.Karena sifatnya alamiah jaringan sistem terintegrasi ini sangat mudah untuk dikembangkan (highly scalable ) baik secara perluasan bisnis pelanggan / intensifikasi jumlah penjualan dan dapat dikelola dengan mudah menggunakan sistem tekhnologi informasi terkini dan peran serta sistem pendukung ( support system ) yang mapan dan lengkap. Distribotor point akan menjadi pemain terbesar dipasar ritel indonesia karena :

1. harga murah

2. pelayangan lebih

3. membuka peluang usaha ditingkat mikro

4. produk dari merk ternama

5. dukungan infrasrtuktur jaringan pendidikan

6. penetrasi pasar lebar dan mendalam



sumber : http://mukhliscaniago.wordpress.com/2009/06/19/proposa-usaha-ritel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar